Warta polisi purwokerto
Tingginya harga barang kebutuhan perjalanan di stasiun kereta api purwokerto memang sudah diatas batas kewajaran. Beberapa barang kebutuhan penting dalam perjalanan di jual dengan harga yang menurut masyarakat sangat tidak wajar dan terkesan mengambil kesempatan dan di luar batas harga yang selayaknya. Beberapa barang itu antara lain, pulsa, snack, obat obatan, dan kebutuhan lainya.
Hal ini di alami langsung oleh wartawan warta polisi sewaktu melakukan perjanan dari purwokerto menuju Jakarta pada tanggal 25 mei 2011 dengan memakai kereta api purwojaya berangkat jam 8.00 malam tujuan jatinegara Jakarta. Dalam waktu menunggu kereta beberapa kebutuhan perjalanan habis salah satunya pulsa. Kerna sudah dalam kawasan stasiun maka terpaksa harus membeli pulsa di salah satu kios yang di jaga oleh sudara anto dan saudari tika. Saya membeli pulsa salah satu propider nominal 10.000 yang biasanya dapat kita beli di luar dengan harga 11.000 ternyata di dalam kawasan stasiun K.A purwokerto harganya melambung 13 sampai 14 ribu untuk nominal 10 ribu pulsa. Tentu hal ini mengagetkan dan tidak wajar
Lantas saya bertanya’ maaf mas kenapa begitu mahal? yah emang segitu harga disni pak’ jawab saudara anto tegas. Dan kami membayar sewa yang tinggi untuk mendapat stan kios dalam stasiun jadi kami harus menjual dengan harga yang berpatutan.
Tidak puas dengan hal itu sekembalinya dari Jakarta warta polisi menemui pak Priyanto kepala stasiun kereta api purwokerto. Sewaktu di Tanya mengenai mahalnya harga barang kebutuhan perjanan di dalam stasiun pak yanto dengan tegas menjawab itu di luar sepengetahuan kami, masalah mereka membayar tinggi sewa kios dan lain lain tidak seharusnya memberatkan pembeli.
Menurut warta polisi hal ini sengaja di lakukan pedagang kerna mengaggap para pembeli adalah mereka yang datang dan pergi berkala dan tidaklah pelanggan tetap dan hal yang wajar mengambil keuntungan berlipat ganda tampa memikirkan kesulitan orang yang dalam perjalanan. Jika kita hitung-hitung jika terjadi sepuluh transaksi pembelian pulsa dengan nominal 10 ribu saja pedagang sudah mendapat keuntungan 35 ribu rupiah dari satu item,kerna kita semua tahu modal pulsa 10 ribu itu hanya berkisar 9900 sampai 10.00 per item semua operator seluler. belum lagi dari barang dagangan lain.
Semoga hal ini tidak berlarut dan dapat di stabilkan kerna pengguna kereta api kebanykan rakyat kecil, mereka yang ekonomi rendah dan mempunyai uang perjanan pas pasan. Alangkah baiknya menjaga nama baik dan citra pedagang di stasiun kereta api Indonesia.
(rahman)
Sabtu, 11 Juni 2011
HARGA BARANG KEBUTUHAN PERJALANAN MELANGIT DIA STASIUN K.A PURWOKERTO
Senin, 25 April 2011
POLRES PURBALINGGA MENGGULUNG SINDIKAT JARINGAN PENIPUAN CALON POLISI
![]() |
gambar hiasan |
PURBALINGGA WARTA POLIS
Cita-cita menjadi seorang anggota polisi memang harapan semua muda mudi yang berpotensi menjadi pengabdi Negara dan bangsa bagi yang berjiwa besar.
Contohnya inisial N cewek cantik dari desa yang bercita-cita menjadi polisi wanita atau polwan .
Rupanya cita cita gadis cantik dari desa ini di dengar oleh Nain bin kasla dari tegal tepatnya dari desa mindaka rt 004 rw 005 kecamatan talon kabupaten tegal yang hanya lulusan sekolah dasar kelas empat mengaku bisa memuluskan jalanya tes penyaringan menjadi anggota polisi. Hal tersebut dibantu oleh dua orang komplotan yang sama-sama ingin mencari duit dengan cara mudah. Yaitu H. fathuri alias sehu bin kalali yang hanya mengeyam sekolah lanjutan tingkat pertama dan beralamat dari tegal tepatnya desa pamiritan rt 001 rw 007 kecamatan balapuran kabupaten tegal dan di bantu lagi oleh oknum kepala desa dari desa sidomulyo tepatnya rt 0006 rw 0002 kecamatan pagerbarang kabupaten tegal. Komplotan tersebut mencoba merayu korbanya yang beralamat di jalan duku kelurahan kali kabong rt 002 rw 003 kecamatan kalimanan kabupaten purbalingga.yaitu wahyudin bin sukip yang sama-sama berasal dari tegal. Didepan korban pelaku berjanji akan bisa meloloskan atau memasukkan anak perempuan korban menjadi anggota kepolisian atau polwan. Kemudian para pelaku meminta sejumlah uang dengan alasan, untuk keperluan pendaftaran dan seleksi serta rapat dengan panitian penerimaan calon polisi republik Indonesia atau polri. Selanjutnya korban memberikan sejumlah uang kepada para pelaku sesuai dengan jumlah yang di minta dalam beberapa tahap di lakukan sekitar dua puluh kali baik secara uang tunai maupun transfer lewat atm dengan kisaran nilai dari satu juta rupiah sampai dengan lima belas juta rupiah sehingga jumlah keseluruhan mencapai angka sebilan puluh satu juta seratus lima puluh ribu rupiah.
Setelah di tunggu-tunggu janjinya dari mulai bulan September 2010 hingga april 2011 tidak kunjung tiba. Maka korban langsung melaporkan kejadian ini kekantor polisi setempat. Atas laporan dari korban selaku kasat reskrim polres purbalingga AKP. SENENTIYO SH bersama dengan anak buahnya meluncur ke tempat persembunyian para pelaku yang sama-sama dari kota tegal tapi alamatnya berbeda. Atas kerja keras para anggota polres purbalingga dengan cepat menangkap tiga pelaku untuk diminta bertanggungjawaban semua perbuatanya dan kerna tindakan tersebut melanggar pasal 378 KUHP jo pasal 64 KUHP. P
Pada saat warta polisi menghubungi kabag humas polres purbalingga AKP TRASMAKA SH membenarkan bahwa hal tersebut adalah hasil kerja keras kami kerna waktu yang sangat singkat berhasil menangkap ketiga pelaku penipuan tersebut.
Saat kapolres purbalingga AKBP ROYHARDI SIAHAAN di konfirmasi membenarkan dengan moto cepat tanggap para anggotanya meringkus para pelakuknya sedangkan ketiga pelaku sekarang meringkuk di sel tahanan mapolres purbalingga sambil menunggu tindakkan hukum selanjutnya. ( HR )
Jumat, 15 April 2011
BOM CIREBON
warta polisi banyumas
wah ada bom di cirebon waktu solat jum'at lagi, ya ampun kok ga ada habis-habisnya teror dan ledakan bom di tanah jawa ini. sehabis solat jum'at wartawan warta polisi di kagetkan dengan adanya berita bom di cirebon jawa barat. sempat juga mengelus dada kerna cirebon sangat dekat dengan warisan islam dan warisan kerajaan tanah jawa. ada apa lagi ini apalagi ? apakah orang-orang islam kembali mejadi tudingan ? boom apa ini ?
berikut komentator teman-teman di sebuah grup facebook yang sedang berkembang SUARA ANDA
Wuah...wuah...trnyta d'cirebon ada bom juga ya! Mna pas gi sholat jum'at gi...da" ajah. by adelia.
hmmm ini kayaknya timbal balik atau pengalihan publik. mohon kepada media elektronik tidak lari dulu dari topik awal. pembangunan gedung dpr dan perompak somalia by candra agustino.
TEROR BOM MElEDAK AGI,,
MSA DIKAMPUNGKU JGA TenAr, KtNYA ADA BoM DI KAMPUNGKU, BKIN RESAH WARGA SAJA, by denunung ceplunk.
ada bommmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm by junk kasina.
ya ampun... mau jadi apa negara ini ?
semoga pihak yang berwajib cepat menanggapi hal ini dan buat media jangan pindahkan fokus kalian pada maslaah yang sedang heboh.
Jumat, 01 April 2011
Melinda Inong Si Pembobol Bank
Nama Melinda mendadak terkenal. Foto-foto perempuan berusia 47 tahun tersebut beredar di dunia maya. Mendadak, semua orang pun ingin tahu kehidupan miliarder istri model iklan Andika Gumilang tersebut.
Tak heran, nama Melinda muncul karena ia menjadi tersangka kasus pencurian uang nasabah prioritas di Citibank. Kasus tersebut, entah sengaja entah tidak, awalnya ditutup-tutupi oleh Polri. Pun Citibank lebih banyak tutup mulut soal Melinda yang mereka sebut "eks-karyawan" Citibank itu.
"Nama aslinya Inong Melinda, di kantornya menggunakan nama Melinda," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, buka suara soal kasus ini, Kamis (31/3). Anton menambahkan, Melinda tidak menyangkal semua tuduhan yang dialamatkan padanya.
Bahkan, sebelum berkasus, Linda, panggilan akrab Melinda, juga sudah menjadi buah bibir. Pasalnya, penampilan Linda yang usianya hampir paruh baya itu memang menarik. Pegawai Citibank yang tak kenal dengannya pun minimal pasti tahu siapa dia. Belum lagi nasabah Citibank. Linda memang sengaja ditempatkan untuk menangani nasabah prioritas karena kepiawaiannya bicara dan menjaga hubungan dengan nasabah.
"Dia itu operasi semua, dirombak wajahnya, jadi sebetulnya nggak cantik," kata Anton mengomentari kehebohan masyarakat mengenai penampilan Linda sebagaimana foto-fotonya yang beredar di dunia maya.
Lepas dari penampilannya, Linda memang terkenal cukup lincah dan pandai berhubungan dengan klien. Linda sudah 20 tahun bekerja di Citibank, tapi baru tiga tahun terakhir ini ia mulai beraksi, membobol dana nasabah. Setidaknya dari tiga perusahaan yang jadi nasabah Citibank, Linda sudah mengantongi Rp17 miliar.
Polri menduga masih banyak lagi uang nasabah yang dibobol Linda. Sayangnya, perusahaan-perusahaan tersebut disinyalir takut melapor lantaran tak mau merusak hubungan baik dengan bank internasional asal New York tersebut.
Menurut Polri, dalam aksinya Linda meminta teller Citibank bernama Dwi untuk membantunya melakukan pencatatan palsu beberapa transfer uang. Nilainya antara Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. Catatan tersebut merupakan manipulasi transfer uang dari rekening nasabah ke rekening milik beberapa perusahaan milik Linda di dalam dan di luar Citibank.
Tak tahu yang dilakukannya kriminal, Dwi yang bekerja di Citibank atas bantuan Linda, tak menolak mengerjakannya. Pencatatan tersebut secara administrasi bank memang tak bermasalah. Oleh karenanya, kejahatan Linda tak tercium.
Dwi kemudian juga ditangkap Polri dan sempat masuk rutan Bareskrim Mabes Polri atas dugaan keterlibatannya. Tetapi ia kemudian dilepas kembali karena tak ikut menikmati uang yang dicuri Linda. Status Dwi masih tersangka. Ia hanya dikenakan wajib lapor setiap dua minggu sekali.
Namun, banyak pihak memandang kekayaan Linda wajar-wajar saja. Pasalnya, Linda memang mempunyai banyak usaha, selain bekerja sebagai manajer di Citibank Cabang Landmark, kemudian pindah ke cabang Pondok Indah. Namun belum dapat dikonfirmasi bergerak di bidang apa saja perusahaan-perusahaan tersebut.
Linda pun, menurut Polri, piawai menyembunyikan kejahatannya. Harta kekayaannya banyak yang disamarkan dengan atas nama orang lain.
Rekening perusahaannya, misalnya, tercatat atas nama orang lain. Mobil-mobil mewah yang dimilikinya pun demikian. Salah satunya, Hummer H-3 warna putih bernomor polisi B 18 DIK yang disita polisi sebagai barang bukti pencucian uang, dicatat atas nama Dika. Selain itu, Linda diketahui masih memiliki Mercedes Benz S300 dan sebuah Ferrari yang kerap dibawa Dika ke Sentul untuk bergaul bersama komunitas Ferrari lainnya.
Dika adalah Andhika Gumilang, suami Melinda yang usianya jauh lebih muda. Model iklan dan artis itu disebutkan baru berusia sekitar 22 tahun.
"Dia punya Hummer dipegang (atas nama) suaminya, Mercy dan Ferrari dipegang anaknya," ujar Anton.
Sampai kini Polri belum dapat dengan jelas memetakan harta Linda yang lain. Polri tengah meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan memantau aliran dana keluar masuk rekening perusahaan Linda.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Media Indonesia, Linda ditangkap di kamar mewahnya di sebuah apartemen di kawasan elite SCBD, Semanggi. Ia juga diketahui pernah tinggal di Oakwood, Kuningan. Selain itu, Linda masih punya beberapa rumah di Jakarta, termasuk di Tebet.
Menyembunyikan hubungan istimewanya dengan model iklan pun Linda jago. Tak tercium infotainment, Linda menikah dengan Dika yang umurnya terpaut 25 tahun. Padahal, pada pertengahan 2007, Dika masih dikabarkan infotainment bermasalah dengan pacarnya kala itu, Trindah Herlina.
Pasangan Linda dan Dika tinggal bersama kedua anak Linda dari pernikahan pertamanya. Anak pertama Linda, lulusan universitas luar negeri, berusia tak terpaut jauh dengan Dika, sementara anak keduanya masih duduk di bangku sekolah swasta di Jakarta.
Menghindari kemungkinan kejahatan perbankan serupa, Polri mengimbau semua pihak untuk tidak mudah percaya pada kedekatan hubungan pribadi ketika menyangkut urusan finansial.
"Kepada masyarakat, kalau berkaitan dengan bank harus cek dan ricek karena petugas itu belum tentu yang sebenarnya," papar Anton.
"Harus sesuai dengan prosedur, harus baca aturan sistem. Jangan terlalu percaya dengan pihak bank yang sudah dikenal baik. Itu belum tentu benar, harus hati-hati, tahu-tahu ditandatangan kosong."
sumber : metro nesw.
Label:
bank,
kasus Ariel,
kasus melinda,
kejahatan melinda,
Melinda Inong Si Pembobol Bank,
skandal melinda,
tabloid warta polisi,
warta polisi,
warta polisi bandung
Langganan:
Postingan (Atom)