Tampilkan postingan dengan label jendral polisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jendral polisi. Tampilkan semua postingan
Kamis, 10 Maret 2011
MARAKNYA PERCURIAN KABEL TELKOM DI BANYUMAS
Layanan speedy banyumas terutama wilayah sokaraja sangat sering mendapat komplin dari konsumen. Berbagai gangguan dan keluhan konsumen masuk ke kantor pelayanan Telkom sokaraja contohnya pada hari selasa 8 maret 2011 pada jam 12 siang sedikitnya 30 pelapor telah mendatangi kantor pelayanan telkom banyumas 80% mereka adalah pengguna pihak ketiga dari Telkom yaitu speedy. Kejadian ini dialami langsung oleh wartawan WARTA POLISI banyumas mujiburahman saat diperintahkan kabiro sugeng paryono untuk mengirim berita ke redaksi. Mengetahui jaringan spdeey di kantor warta polisi tidak nyambung lantas dengan cepat mujiburahman mendatangi kantor pelayanan Telkom sokaraja.
Menurut pak Hendro salah satu staf Telkom cabang sokaraja. Terjadinya berbagai masalah gangguan speedy tidaklah sepenuhnya kerna kelalaian petugas kami dilapangan namun banyak penyebap lain antaranya kejadian alam seperti petir dan angin kencang dan yang paling mengganggu di wilayah kerja kami adalah maraknya pencurian kabel milik Telkom entah ada unsur sengaja atau memang kelaparan yang jelas kabel milik Telkom wilayah sokaraja dan banyumas kerap kali di kerat pencuri jelas pak hendro sewaktu diwawancara wartawan warta polisi.
Masih dalam keterangan pak hendro, kabel-kabel yang sering menjadi incaran para pengerat ini ada di beberapa tempat antaranya, kali cupak, pliken, karang nenas dan tempat-tempat lain. Malah di kali cupak baru tiga hari di ganti oleh pihak Telkom di curi kembali. Sewaktu ditanya apakah pihak kepolisian berupaya menuntaskan kasus ini pak hendro menjawab sudah tentu mas’’ kerna kejahatan ini sangat merugikan masyarakat dan Negara. Seperti kejadian dari tanggal 5 sampai 9 maret ini berapa banyak warnet yang tidak beroperasi berapa banyak kantor yang terganggu’’ saya berharap pihak kepolisian serius untuk mengungkap pelaku kejahatan ini ujar pak hendro serius.
Menyikap hal ini warta polisi melihat adanya kelemahan pengawasan keamanan terhadap infrastuktur milikpemerintah dan swasta, terbukti dalam waktu 3 bulan ini berkali kali Telkom dan konsumen speedy di wilayah banyumas dirugikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya pihak kepolisian bidang babinkantibmas memberikan pengamanan dan meminta bantuan warga dalam wwilayah kerjanya untuk membantu menjaga keamanan dan kenyamanan sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga pasilitas umum milik Negara atau swasta. ( mujiburahman )
Senin, 27 Desember 2010
CITRA POLISI INDONESIA
JAMBI INDONESIA .
POLISI nama lembaga ini sudah sangat dikenal diindonesia sejak saya berumur 4 tahun sudah sering mendengar nama lembaga ini disebut-sebut untuk menakuti anak bandel seperti saya. jangan nakal yaa kalo nakal ditangkap polisi! kalimat ini amat sering saya terima dari orang yang lebih dewasa sewaktu saya masih kanak-kanak.
gertakan ala kalimat ini emang bikin takut anak-anak apalagi yang udah merasa bersalah. saya pernah sembunyi seharian di kolang jembatan usang peninggalan zaman belanda hanya kerna takut ditangkap polisi kerna mencuri telur ayam milik pak haji yahya, kalo ga salah hari senin tanggalnya saya lupa' waktu itu saya mencuri telur ayam milik pak haji yahya untuk direbus pake kaleng bekas. nah saking takutnya sampai-sampai tanah bekas api perebusan pun saya buang kesungai :).
itu dulu dizaman dimana hanya orang orang tertentu yang bisa menjadi polisi(etnik). dizaman moderen seperti sekarang beda lagi polisi bukan lagi untuk menakuti anak kecil yang bandel tetapi untuk mempermudah acces birokrasi dan segala bentuk link kerja yang menyangkut hukum. disini saya hanya memberikan sedikit gambaran bagaimana kerja polisi salah satu kecamatan kecil di propinsi jambi. disana mereka masih manja dan bekerja bukan berdasarkan tanggung jawab kepada tugas yang diembankan namun lebih kepada bagaimana bisa menambah pendapatan,' baik itu laporan ataupun temuan dilapangan. jika si pelapor yang meminta bantuan hukum polisi tidak memberikan uang operasional jangan harap mereka menanggapinya, lebih parahnya lagi kasus yang benar-benar terjadi sebagai contoh pengeroyokan terhadap salah seoarang warga pamenang dimana sipengeroyok adalah manta pecatan TNI yg juga diketahui masih menyimpan senpi hanya pura-pura ditanggapi, namun secara realnya tidak pernah dilakukan penangkapan ataupun pemanggilan secara kepolisian kepada tersangka. ini terjadi pada era kepemimpinan kapolsek syahrial koto.
hal ini sudah lumrah ga heran bung! emang beginilah kerja polisi diwilayah luar jawa..... jangankan untuk membantu secara iklas, tugas yang harus diselesaikan aja masih mengharap uang operasional.
harapan saya dizaman kepemimpinan bapak timur pradopo ini sudah waktunya polisi adalah pelayan dan pelindung masyarakat, bukan menjadi benalu dalam masyarakat, sebagai petinggi polisi jangan hanya mendengarkan keluhan atau protes dari wakil rakyat seharusnya menindak lanjuti apa yang menjadi jeritan hati rakyat! jika saya yang menjadi kapolri saya akan mendirikan badan intelgen khusus untuk mengawas kinerja polisi, kita rekrut orang-orang kecil yang benar-benar tahu apa yang terjadi dilapangan. saya yakin mereka tidak meminta uang jasa/gaji mereka sangat merasa dihargai dan dapat tempat meluahkan jeritan hati mereka dengan layanan lembaga ini di tingkat bawah.
saya yakin opini ini bukan hanya terlahir dari pola pikir saya yang bodoh ini, semua rakyat indonesia lainya juga menyuarakan hal yang sama. pertahankan nama lembaga ini sebagai lembaga terbaik dan terpercaya dimata rakyat indonesia. bangun lah polisi ku.... ingatlah.. kalian ada untuk kami, bukan kami ada untuk kalian ! kami tidak mengharap kalian mengajak kami tertawa bersama, setidaknya kalian bisa membantu supaya airmata kami tidak selalu menetes atas ketimpangan hukum yang kami rasakan. itu sudah cukup.. kami tidak minta layanan istimewa..layanan seadanyapun kami sudah bangga dengan mu.. ingatlah.. seragam itu milik negara bukan milik pribadi.!
POLISI nama lembaga ini sudah sangat dikenal diindonesia sejak saya berumur 4 tahun sudah sering mendengar nama lembaga ini disebut-sebut untuk menakuti anak bandel seperti saya. jangan nakal yaa kalo nakal ditangkap polisi! kalimat ini amat sering saya terima dari orang yang lebih dewasa sewaktu saya masih kanak-kanak.
gertakan ala kalimat ini emang bikin takut anak-anak apalagi yang udah merasa bersalah. saya pernah sembunyi seharian di kolang jembatan usang peninggalan zaman belanda hanya kerna takut ditangkap polisi kerna mencuri telur ayam milik pak haji yahya, kalo ga salah hari senin tanggalnya saya lupa' waktu itu saya mencuri telur ayam milik pak haji yahya untuk direbus pake kaleng bekas. nah saking takutnya sampai-sampai tanah bekas api perebusan pun saya buang kesungai :).
itu dulu dizaman dimana hanya orang orang tertentu yang bisa menjadi polisi(etnik). dizaman moderen seperti sekarang beda lagi polisi bukan lagi untuk menakuti anak kecil yang bandel tetapi untuk mempermudah acces birokrasi dan segala bentuk link kerja yang menyangkut hukum. disini saya hanya memberikan sedikit gambaran bagaimana kerja polisi salah satu kecamatan kecil di propinsi jambi. disana mereka masih manja dan bekerja bukan berdasarkan tanggung jawab kepada tugas yang diembankan namun lebih kepada bagaimana bisa menambah pendapatan,' baik itu laporan ataupun temuan dilapangan. jika si pelapor yang meminta bantuan hukum polisi tidak memberikan uang operasional jangan harap mereka menanggapinya, lebih parahnya lagi kasus yang benar-benar terjadi sebagai contoh pengeroyokan terhadap salah seoarang warga pamenang dimana sipengeroyok adalah manta pecatan TNI yg juga diketahui masih menyimpan senpi hanya pura-pura ditanggapi, namun secara realnya tidak pernah dilakukan penangkapan ataupun pemanggilan secara kepolisian kepada tersangka. ini terjadi pada era kepemimpinan kapolsek syahrial koto.
hal ini sudah lumrah ga heran bung! emang beginilah kerja polisi diwilayah luar jawa..... jangankan untuk membantu secara iklas, tugas yang harus diselesaikan aja masih mengharap uang operasional.
harapan saya dizaman kepemimpinan bapak timur pradopo ini sudah waktunya polisi adalah pelayan dan pelindung masyarakat, bukan menjadi benalu dalam masyarakat, sebagai petinggi polisi jangan hanya mendengarkan keluhan atau protes dari wakil rakyat seharusnya menindak lanjuti apa yang menjadi jeritan hati rakyat! jika saya yang menjadi kapolri saya akan mendirikan badan intelgen khusus untuk mengawas kinerja polisi, kita rekrut orang-orang kecil yang benar-benar tahu apa yang terjadi dilapangan. saya yakin mereka tidak meminta uang jasa/gaji mereka sangat merasa dihargai dan dapat tempat meluahkan jeritan hati mereka dengan layanan lembaga ini di tingkat bawah.
saya yakin opini ini bukan hanya terlahir dari pola pikir saya yang bodoh ini, semua rakyat indonesia lainya juga menyuarakan hal yang sama. pertahankan nama lembaga ini sebagai lembaga terbaik dan terpercaya dimata rakyat indonesia. bangun lah polisi ku.... ingatlah.. kalian ada untuk kami, bukan kami ada untuk kalian ! kami tidak mengharap kalian mengajak kami tertawa bersama, setidaknya kalian bisa membantu supaya airmata kami tidak selalu menetes atas ketimpangan hukum yang kami rasakan. itu sudah cukup.. kami tidak minta layanan istimewa..layanan seadanyapun kami sudah bangga dengan mu.. ingatlah.. seragam itu milik negara bukan milik pribadi.!
Langganan:
Postingan (Atom)